Pengembangan Pengalaman Belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya dapat berkembang dengan maksimal. Pengaruh aliran konstruktifis dalam proses belajar dan mengajar membawa perubahan paradigma pendidikan dari teacher centre kearah student centre. Siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitatorSiswa akan belajar untuk membangun pengetahuan, ketrampilan dan perilakunya berdasarkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang telah mereka miliki. Artinya siswa akan belajar membangun suatu pengetahuan baru berdasarkan pengalaman belajar dahulu dan sekarang. Dalam proses belajar ini siswa nantinya diharapkan akan memandang belajar itu bukan hanya untuk mencapai tujuan pembelajaran saja, akan tetapi mereka merasakan belajar itu sebuah proses bagaimana mereka belajar.
A.Tujuan
Penyusunan makalah ‘Pengembangan Pengalaman Belajar’ adalah untuk berbagi informasi tentang bagaimana guru mengembangkan pengalaman belajar peserta didiknya secara optimal melalui pembelajaran yang berorientasi aktivitas siswa.
B.Rumusan Masalah
1.Apa hakikat pengalaman belajar itu?
2.Apa pertimbangan dan prinsip pengorganisasian pengalaman belajar?
3.Bagaimana tahapan pengembangan pengalaman belajar?
4.Apa pentingnya pengembangan pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa?
5.Apa peran dan tugas guru dalam pengembangan pengalaman belajar siswa?
6.Bagaimana mengembangkan ragam strategi dan metode pembelajaran?

BAB II

PEMBAHASAN

A.Hakikat Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar (learning experiences) adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Gagne (1991) ada delapan tipe pengalaman belajar, dijelaskan sebagai berikut:
a)Belajar signal, yakni belajar melalui isyarat atau tanda.
Pengalaman belajar yang paling sederhana, yaitu belajar bagaimana setiap individu mereaksi terhadap setiap perangsang yang muncul. Misalnya, seseorang menjadi senang, sedih, dan lain-lain disebabkan karena munculnya tanda atau signal tertentu.
b)Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan
Pengalaman belajar yang terarah (pembentukan asosiasi difokuskan pada respons tertentu). Setiap individu merespons terhadap perangsang yang diberikan selalu diberi penguatan, misalnya dengan reward.
==download selengkapnya di sini==

0 comments:

Terima kasih Anda telah memberikan komentar,saran, dan kritik demi kemajuan blog ini :)

Posting Komentar